بِسْــــــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Taqwa Sebagai Bekal Terbaik

Taqwa Sebagai Bekal Terbaik


Ketika kita bepergian, kita biasa menyiapakan perbekalan untuk selama di perjalanan. Tujuannya, agar kita dapat memenuhi segala hingga sampai di tempat yang di tuju.
 
Pertanyaannya, apakah kita telah mempersiapkan bekal perjalanan menuju Allah Swt.? Perjalanan meniju Allah penuh dengan tantangan, hambatan, dan godaan. Jadi, sudah barang tentu kita harus mempersiapkan bekal yang banyak yang dapat mencukupi segala kebutuhan kita.
 
Namun, bekal menuju Allah bukanlah dalam bentuk materi. Bukan mobil, bukan, nasi, bukan pula uang dan lain sebagainya. Tetapi bekal perjalanan menjumpai Allah adalah ketaqwaan. Allah Swt berfirman: FATAJAWWADUU FA INNA KHAIROJ JAADIT TAQWA. Artinya, "Berbekallah kalian semua (untuk menghadap-KU), sesungguhnya bekal terbaik adalah Ketaqwaan."

Selain merupakan bekal terbaik kita dalam perjalanan menuju Allah Swt., Ketaqwaan memiliki banyak keuntungan. Di antara keuntungan yang didapatkan oleh orang yang bertaqwa, terdapat lima hal yang disebutkan dalam al-Quran Surat ath-Thalaq ayat 2 sampai 5:

Pertama, di ujung ayat kedua disebutkan WAMAY YATTAQILLAAHA YAJ'AL LAHUU MAKHROJA; barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari semua masalahnya.

Kedua, di awal ayat ketiga dikatakan, WA YARZUQHU MIN HAITSU LAA YAHTASIB; Allah akan menganugerahkan Rizqi yang melimpah dari arah yang tidak pernah terkira. Dalam jumlah yang melimpah ruah.

Hal tersebut karena, kata LAA YAHTASIB, menurut para ahli Tafsir, maknanya dua, yaitu (1) Arah datangnya rizqi tidak pernah kita duga sebelumnya. Sedangkan (2) maknanya adalah rizqi yang kita peroleh jumlahnya tidak terhitung banyaknya. WA IN TA'UDDUU NI'MATALLOHI LAA TUHSHUUHA.

Ketiga, di ujung ayat keempat diungkapkan WAMAY TTAQILLAAHA YAJ'AL LAHUU MIN AMRIHI YUSRA; barang siapa yang bertaqwa, maka Allah akan permudah segala urusannya.

Keempat, di tengah ayat ke lima disebutkan: WAMAY YATTAQILLAAHA YUKAFFIR ANHU SAYYIAATIHI; barang siapa bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menghapus segala kesalahannya.

Terakhir yang kelima, di ujung ayat ke lima: WA YU'DHIM LAHUU AJRA; Allah akan melipatgandakan semua pahala yang diberikan kepada orang yang bertaqwa.

Dengan demikian, teranglah kepada kita. Bahwa ketaqwaan tidak hanya memiliki keuntungan yang berorientasi ukhrawi, tetapi pada saat yang sama orang yang bertaqwa akan mendapatkan keuntungan duniawi.
 
Semoga kita menjadi hamba Allah yang bertaqawa dengan ketaqwaan yang sebenar-benarnya.

CINTA / AL-MAHABBAH / AL-HUBB

CINTA/AL-MAHABBAH/AL-HUBB
Oleh: Ucup Pathudin Almaarif

Q.S. âli Imrân: 31;

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Q.S. Al-Tawbat: 24;

Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.


  1. Cinta sebagai sumber penciptaan makhluk;
    كنت كنزا مخفيا فأحببت أن أعرف فخلقت الخلق ليعرفونى بى
     
  2. Cinta sumber kebersamaan, baik dalam bahagia atau nestapa; dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim tentang peristiwa yang terjadi pada Rasulullah Saw. ketika bersama Anas bin Malik yang didatangi seseorang, ia bertanya: "Kapankah kiamat datang, ya Rasulullah?", lalu Rasulullah Saw. balik bertanya: "Apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapinya?". Ia menjawab: "Aku belum bersiap-siap dengan apapun, baik shalat, infaq, dan haji. Tetapi aku sangat mencintai Allah dan Rasulnya". Lalu Rasulullah Saw.bersabda:
    أنت مع من أحببت

    Dalam Shahih Bukhori:
    ألمرأ مع من أحب

  3. Cinta adalah cara merasakan manisnya iman;
    ثلاث من كا ن فيه وجد حلاوة الإيمان أن يكون الله و رسوله أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين
    وأن يحب المرأ لا يحبه الا لله
    وأن لا يحب المرأ لا يحبه الا لله
     
  4. Cinta menjadi salah satu golongan yang mendapat perlindungan; Dalam hadits riwayat Bukhori-Muslim:
    ورجلان يتحبا في الله إجتمع عليه وتفرقا عليه

    Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi, tentang lima wasiat Rasulullah Saw:

    وأحب للناس ما تحب لنفسك تكن مسلما

     
  5. Cara mencintai manusia lain;
    لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما تحب لنفسه
     
  1. Cara dicintai Allah; dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
    حقت محبتى للمتحبين في وحقت محبتى للمتواصلين في وحقت محبتى للمتزاورين في وحقت محبتى للمتباذلين في

     
  2. Cara dicintai Rasul Saw; dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawd dan Al-Nasai:
    يامعاذ والله لأحبك ثم أصيك
    يا معاذ لا تدعن في دبر كل صلاة تقول اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك


    Setelah Khutbah kedua sebagai closing:



    من أحب شيأ كثر ذكره
    علامة حب الله حب ذكرالله وعلامة بغض الله بغض ذكرالله