Secara umum letak geografis wilayah Kec. Gedebage berada di ketinggian 627 meter dari permukaan laut. Karakteristik tofografi tanahnya adalah dataran rendah yang memiliki suhu udara rata-rata 280 - 320C dengan curah hujan 240 mm/tahun. Wilayah seluas 965,738 Ha ini berbatasan dengan Kec. Cinambo di sebelah Utara, Kab. Bandung di sebelah Selatan, Kec. Panyileukan di sebelah Timur, dan Kec. Rancasari di sebelah Barat. Berdasarkan orbitasi, jarak Kec. Gedebage dengan Ibu kota Kota Bandung dan Ibu Kota Provinsi sejauh 10 Km, sedangkan jarak dengan Ibu Kota Negara sejauh 175 Km.
Menurut data yang dikeluarkan pada tahun 2008, Penduduk yang mendiami wilayah Gedebage menurut jenis kelamin terdiri dari 13163 laki laki dan 13011 orang perempuan. Jumlah tersebut memeluk agama Islam sebanyak 25275 orang, Kristen 686 orang, Katolik 124 orang, Hindu 46 orang dan Budha 35 orang.
Fasilitas Keagamaan meliputi 40 kelompok Majelis Taklim dengan 1887 anggota dan Remaja Masjid sebanyak 19 kelompok dengan 295 anggota. Fasilitas Kesehatan berupa satu buah PUSKESMAS dengan tenaga Dokter 2 orang, Perawat 6 orang dan bidan 4 orang.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan:
a. Lulusan Pendidikan Umum
- Taman Kanak-Kanak : 516 orang
- Sekolah dasar : 3915 orang
- SMP/SLTP : 3719 orang
- SMA/SLTA : 3218 orang
- Akademik (D1-D2) : 1069 orang
- Sarjana (S1-S3) : 793 orang
- Pondok Pesantren : 10 orang
- Madrasah : 32 orang
- Pendidikan keagamaan : 18 orang
- Sekolah Luar biasa : - orang
- Kursus/Keterampilan : 18 orang
a. Karyawan
- PNS : 1644 orang
- TNI/POLRI : 1041 orang
- Swasta : 1151 orang
c. Tani : 915 orang
d. Pertukangan : 588 orang
e. Buruh Tani : 1476 orang
f. Pensiunan : 1018 orang
g. Nelayan : - orang
h. Pemulung : 27 orang
i. Jasa : 4072 orang
KUA Kec. Gedebage Menuju Pelayanan PRIMA
Sebagai KUA baru, KUA Kec. Gedebae bertekad memberikan pelayanan PRIMA. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan yang berpijak pada prinsip kemudahan prosedur pelayanan dan kepuasan ummat yang dilayani, dengan tetap mengacu pada tata aturan yang berlaku.
Sebagai lembaga ujung tombak Kementrian Agama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, KUA Kec. Gedebage berjuang dengan mengerahkan segenap kemampuan dalam mewujudkan misi dan visi besar Kementrian Agama secara umum.
Memiliki kantor secara mandiri adalah keinginan besar KUA Kec. Gedebage. Selain sebagai pusat pengadministrasian kegiatan KUA secara khusus, kantor yang dimiliki secara mandiri akan menjadi media pelayanan umat yang menjadi tempat bernaung, bertukar pikiran, mengatur strategi pemberdayaan umat, atau kegiatan positif lainnya yang mencerminkan segala bentuk keinginan besar lembaga Kementrian Agama.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, disiapkan beberapa rencana strategis. Rencana tersebut untuk membangun jaringan yang luas, sumber daya manusia yang memadai, dan ketersediaan informasi layanan yang bisa diakses setiap saat.
Rencana-rencana strategis tersebut di antaranya;
Pertama, membangun kemitraan dengan berbagai stakeholder seperti pemerintahan Kec. Gedebage dan yang lainnya. Kemitraan ini dimaksudkan dalam mebangun jaringan yang luas dengan berbagai pihak.
Kedua, pengajian bulanan dan pelatihan tajhiz (pemulasaraan jenazah). Pengajian dilakukan dalam rangka memupuk keilmuan perangkat KUA, sekaligus menjadi bentuk tarbiyyat al-‘aql dan tarbiyyat al-nafs bagi semua komponen yang terlibat di kantor KUA Kec. Gedebage. Sedangkan pelatihan tajhiz dimaksudkan untuk memperbesar ruang pelayanan terhadap masyarakat, melalui simpul-simpul masyarakat.
Ketiga, pelatihan manajemen kemasjidan. Pelatihan ini direncanakan melibatkan perangkat pengurus masjid (DKM) dan pengurus ikatan remaja masjid (IREMA). Hal ini dimaksudkan agar terjadi sinergisitas dan harmonisasi gerakan dakwah KUA Kec. Gedebage dengan pengurus DKM dan IREMA. Program ini dirasa sangat strategis, mengingat segala bentuk kebajikan—termasuk dakwah di dalamnya—akan menjadi aktivitas yang sia-sia dan kurang menyentuh jika tidak berpijak dan bergerak dalam koridor manajemen yang baik; al-haq bilâ nidhâmin yaghlibuhu al-bâthl bi nidhâmin.
Keempat, pengenalan Hisab Rukyat. Rencana ini sangat strategis untuk memperkenalkan segala aspek seputar hisab rukyat kepada masyarakat. Perubahan arah kiblat yang baru-baru ini didengungkan melalui fatwa MUI, dapat diakomodir untuk disolsialisasikan dan dipraktikkan melaului program ini.
Terakhir, pembuatan blog khusus KUA Kec. Gedebage. Pembuatan blog tersebut ditujukan untuk memenuhi target layanan yang dapat diaskes kapan pun dan di manapun. Langkah sederhana untuk program tersebut dimulai dengan membuat blog dengan alamat http://kua-gedebage.blogspot.com. Dengan alamat tersebut diharapkan aksestabilitas informasi layanan, akuntabilitas dan transparasi semua bentuk pelayanan KUA Kec Gedebage dapat tercapai.